RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD N Pancasila Sakti
Cilacap
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema
: Menghargai
Jasa Pahlawan
Kelas/Semester : IV/2
Waktu
: 2x35 Menit
A. Kompetensi Inti
Menghargai
Jasa Pahlawan
B. Kompetemsi Dasar
1. PPKN
2. Bahasa Indonesia
o
Membaca
cerita rakyat dan menjelaskan isinya (tokoh,
tempat, amanat)
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya
1. PPKN
2. Bahasa Indonesia
o
Mengidentifikasi
tokoh-tokoh dalam cerita rakyat.
o
Mengidentifikasi
hal-hal penting dalam cerita rakyat
o
Menceritakan
kembali isi cerita rakyat (tokoh,
tempat, amanat) dengan kalimat yang runtut
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
PPKN
2. Bahasa Indonesia:
o
Setelah
membaca cerita rakyat yang berjudul Cindelaras, siswa dapat mengidentifikasi
tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.
o
Setelah
membaca cerita rakyat yang berjudul Cindelaras siswa dapat mengidentifikasi hal-hal
penting dalam cerita tersebut.
o
Setelah
membaca cerita rakyat yang berjudul Cindelaras, siswa dapat menceritakan
kembali secara singkat dengan kalimat yang runtut.
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya
dan Prakarya
E.
Metode Pembelajaran
1.
PPKN
2. Bahasa Indonesia : Ceramah, Penugasan,
Tanya Jawab, Diskusi kelompok.
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya
F.
Alokasi Waktu
1.
PPKN
2. Bahasa Indonesia :2x35 menit.
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya
G. Langkah-l angkah pembelajaran
1. PPKN
2. Seni Budaya dan Prakarya
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Bahasa
Indonesia:
1. Kegiatan awal (10
menit)
a. Guru mengkondisikan siswa
b. Guru dan
siswa berdoa bersama
c. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
d. Guru
melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Siapakah yang sudah pernah
membaca atau mendengar cerita rakyat?”. Kemudian guru menyampaikan bahwa hari
ini akan belajar materi cerita rakyat.
e. Guru
menyampaikan tujuan dan cakupan materi pembelajaran yang akan dibahas.
2.
Kegiatan Inti (50)
o
Guru bertanya kepada siswa secara
klasikal:
1. Apa yang dimaksud
dengan cerita rakyat?
2. Pernahkah kalian membaca
cerita rakyat yang berjudul Cindelaras?
o
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang
masing-masing terdiri dari 4 anak.
o
Setiap kelompok diberi lembar cerita
yang berjudul Cindelaras oleh guru.
o
Setiap siswa membaca cerita tersebut
secara bergantian dengan teman kelompoknya.
o
Siswa mencatat tokoh dan hal-hal penting
dalam cerita yang berjudul Cindelaras.
o
Guru memberi kesempatan satu per satu siswa
untuk menceritakan kembali cerita Cindelaras dengan gaya bahasanya sendiri.
o Guru memberikan soal evaluasi pada
seluruh siswa yang dikerjakan secara
individual dengan tujuan mengetahui sejauh mana penguasaan materi siswa.
o Siswa disuruh mengumpulkan soal
evaluasi sesuai waktu yang ditentukan.
3.
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
o Guru memberikan penguatan terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan.
o Siswa menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilaksanakan dengan dibimbing guru.
o Guru memberikan motivasi terhadap
siswa untuk terus belajar agar menjadi pandai dan ilmunya bertambah.
o Salam
H. Media dan Sumber Belajar
Media
·
Print
out cerita rakyat berjudul NN
Sumber Belajar
·
Silabus
tematik kelas 4
·
Buku
Bahasa Indonesia Kelas IV
I. Penilaian
Penilaian
Bahasa Indonesia
a. Jenis penilaian : pengamatan, tes
tertulis, performansi
b.
Bentuk Instrumen : uraian singkat dan essay
c.
Teknik
penilaian : Individu (pengamatan, performansi, tes tertulis)
Kelompok
(pengamatan,
LKS)
d.
Kriteria Penilaian
a.
Produk (hasil
diskusi)
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
* semua benar
* sebagian besar
benar
* sebagian kecil
benar
* semua salah
|
4
3
2
1
|
b.
Performansi
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
3.
|
Kelancaran bercerita
Ketepatan cerita
Sikap
|
* Sangat lancar
* kurang lancar
* tidak lancar
* Cerita runtut
* Terbolak-balik
* Tidak ingat
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
c.
Lembar penilaian
No
|
Nama Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
||
Kelancaran bercerita
|
Ketepatan cerita
|
Sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
|
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) x 100
Mengetahui,
Kepala
Sekolah Guru
Kelas
NIP. NIP.
Lampiran l: Materi pembelajaran
Cindelaras dan Ayam Sakti
Kerajaan
Jenggala dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raden Putra. Ia didampingi
oleh seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang memiliki sifat
iri dan dengki. Raja Putra dan kedua istrinya tadi hidup di dalam istana yang
sangat megah dan damai. Hingga suatu hari selir raja merencanakan sesuatu yang
buruk pada permaisuri raja. Hal tersebut dilakukan karena selir Raden Putra
ingin menjadi permaisuri.
Selir
baginda lalu berkomplot dengan seorang tabib istana untuk melaksanakan rencana
tersebut. Selir baginda berpura-pura sakit parah. Tabib istana lalu segera
dipanggil sang Raja. Setelah memeriksa selir tersebut, sang tabib mengatakan
bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang
itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi
murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patih untuk
membuang permaisuri ke hutan dan membunuhnya. Sang Patih segera
membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke tengah hutan belantara. Tapi,
patih yang bijak itu tidak mau membunuh sang permaisuri. Rupanya sang patih
sudah mengetahui niat jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir,
hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata
patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah
kelinci yang ditangkapnya. Raja merasa puas ketika sang patih melapor kalau ia
sudah membunuh permaisuri. Setelah
beberapa bulan berada di hutan, sang permaisuri melahirkan seorang anak
laki-laki. Anak itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi
seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan
binatang penghuni hutan. Suatu
hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur
ayam. Cindelaras kemudian mengambil telur itu dan bermaksud menetaskannya.
Setelah 3 minggu, telur itu menetas menjadi seekor anak ayam yang sangat lucu. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan
rajin. Kian hari anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang gagah dan
kuat. Tetapi ada satu yang aneh dari ayam tersebut. Bunyi kokok ayam itu
berbeda dengan ayam lainnya. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah
rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…”, kokok ayam itu Cindelaras sangat takjub mendengar kokok
ayamnya itu dan segera memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras
menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita
ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir
baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras
pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada
beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh
para penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,”
tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan
Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat
mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak
terkalahkan. Berita tentang
kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat hingga sampai ke Istana. Raden
Putra akhirnya pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh
hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras ke istana. “Hamba menghadap paduka,”
kata Cindelaras dengan santun. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan
keturunan rakyat jelata,” pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam
Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia
kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden
Putra menjadi milik Cindelaras. Dua
ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam
Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai
mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan
menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda
Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada
ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk… Tuanku
Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden
Putra…,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah
itu?” Tanya baginda keheranan. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba
adalah permaisuri Baginda.” Bersamaan
dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang
sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata
Baginda Raden Putra. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut
Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden
Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu,
Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya
Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden
Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah
negerinya dengan adil dan bijaksana.
Lampiran 2: Instrumen Tes Tertulis
Isian Singkat!
1. Siapa nama tokoh utama dalam cerita Cindelaras
dan Ayam Sakti?
2. Apa nama kerajaan yang dipimpin oleh Raden Putra?
3. Dimanakah Cindelaras dan ibunya tinggal?
4. Siapakah tokoh antagonis dalam cerita tersebut?
5. Apa hewan peliharaan Cindelaras yang selalu
setia?
Essay
1. Sebutkah tokoh-tokoh dalam cerita tersebut
beserta karakternya!
2. Mengapa baginda raja ingin membuang istrinya ke
hutan dan membunuhnya?
3. Sebutkan 5 hal-hal penting dalam cerita
Cindelaras dan Ayam Sakti!
4. Sebutkan 3 nilai kepahlawanan yang ada dalam
cerita Cindelaras!
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran:
Jenis Soal
|
Nomor soal
|
Kunci Jawaban
|
Penskoran
|
Uraian singkat
|
1
2
3
4
5
|
Cindelaras
Kerajaan Jenggala
Di hutan belantara
Selir baginda raja
Ayam jago
|
1
1
1
1
1
|
Skor maksimum
|
5
|
||
Essay
|
1
2
3
4
|
Baginda Raja: mudah dihasut,
mudah percaya, mudah mengambil keputusan, menyadari kesalahan dan mau menerima
kekalahan.
Cindelaras: Pemberani, sabar,
mau memaafkah kesalahan orang lain, penyayang.
Permaisuri: sabar, tidak pendedam, mau memaafkan kesalahan orang lain,
Selir raja: egois, serakah, suka memfitnah orang lain.
Patih: baik hati dan memiliki rasa
belas kasihan.
Baginda raja ingin membuang
permaisuri ke hutan karena selir raja mengatakan bahwa permaisuri yang telah menaruh
racun dalam minumannya.
–
Selir mengatakan pada raja bahwa permaisuri telah
mencampurkan racun dalam
minumannya.
–
Baginda membuang permaisuri yang sedang hamil ke
hutan.
–
Cindelaras bersama ayam jagonya perginya ke istana
dan mengikuti lomba sabung ayam.
–
Cindelaras memenangkan sabung ayam dan bertemu
raja yang merupakan ayahnya.
–
Raja, permaisuri, dan cindelaras bersatu kembali
dan hidup bahagia.
-
Tidak mudah menyerah dan berputus asa
-
Berjiwa ksatria
-
Selalu memperjuangkan kebenaran
|
10
5
10
5
|
Skor maksimum
|
30
|
NA =
x 100
NA= Nilai akhir
NP = Skor perolehan
NM = Skor maksimum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar