Mata
pelajaran : IPS
Pokok
Bahasan : Keanekaragaman masyarakat
Indonesia
Kelas/Semester : V / II
Permasalahan
: Mengapa keragaman budaya di
Indonesia sering
menimbulkan konflik?
Untuk
memperkenalkan data, semua siswa diharuskan bertanya pada guru. Guru akan
menjawab “Ya”, jika pertanyaan itu berhubungan dengan masalah dan “Tidak”
jika pertanyaan itu tidak berhubungan dengan permasalahan. Kalimat tanya menggunakan “Apakah”
atau “Adakah”.
1. Pertanyaan
Siswa : Apakah Indonesia memiliki banyak kebudayaan?
Jawaban Siswa : Ya
Jawaban Siswa : Ya
2. Pertanyaan
Siswa : Apakah di Indonesia banyak
terjadi konflik?
Jawaban Siswa : Ya
Jawaban Siswa : Ya
3. Pertanyaan
Siswa : Apakah budaya Dayak dan budaya Madura
berbeda?
Jawaban Siswa : Ya
4. Pertanyaan
Siswa : Apakah konflik itu berbahaya?
Jawaban Siswa : Ya
5. Pertanyaan
Siswa : Apakah setiap daerah di
Indonesia memiliki kebudayaan yang sama?
Jawaban Siswa : Tidak
6. Pertanyaan
Siswa : Apakah semua konflik yang
terjadi di Indonesia disebabkan oleh keragaman kebudayaan?
Jawaban Siswa : Tidak
7. Pertanyaan
Siswa : Apakah rumah adat Jawa
Tengah adalah rumah Gadang?
Jawaban Siswa : Tidak
8. Pertanyaan
Siswa : Apakah konflik itu seperti yang
ada di film “Naruto”?
Jawaban Siswa : Tidak
Jawaban Siswa : Tidak
Jika
para siswa mendapat kesulitan dalam mengajukan pertanyaan maka guru harus membantunya
dengan memberikan “Matric Inquiry”
Kebudayaan
|
Konflik
|
Dayak
dan Madura
|
Membahayakan
|
Daerah
|
Keragaman
|
Rumah
Gadang
|
Naruto
|
MENGANALISIS DATA
Dalam
langkah ini siswa bias bekerja secara individu ataupun berkelompok. Siswa akan
mentabulasi mana data yang berhunbungan dengan masalah dan mana yang tidak
berhubungan dengan masalah, contohnya :
Data
yang berhubungan dengan masalah
1. Apakah
Indonesia memiliki banyak kebudayaan.
→ Jawabannya Ya.
Indonesia
memiliki banyak kelompok suku bangsa yang bervariasi, dan budaya tiap-tiap suku
dipengaruhi oleh kondisi geografis dan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku
bangsa Indonesia yang juga bervariasi. selain itu, terjadi pertemuan-pertemuan
dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada
di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
sedangkan dari faktor agama, berkembang dan meluasnya agama-agama besar di
Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan
kebudayaan agama tertentu.
2. Apakah
di Indonesia banyak terjadi konflik
→ Jawabannya Ya.
Dalam masyarakat
Indonesia yang multikultur rawan terhadap terjadinya suatu konflik sosial,
karena secara garis besar struktur sosial masyarakat Indonesia terbagi kedalam suku bangsa, agama,
maupun golongan yang beragam.
Menurut
J.Ranjabar hal – hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya konflik pada
masyarakat Indoenesia adalah sebagai berikut :
a. Terjadi dominasi suatu kelompok
lain, contohnya konflik Aceh dan Papua.
b. Terdapat persaingan dalam
mendapatkan mata pencaharian hidup antara kelompok yang berlainan suku bangsa.
Contohnya konflik yang terjadi di Sambas.
c. Terjadi pemaksaan unsur-unsur
kebudayaan dari warga sebuah suku terhadap warga suku bangsa lain. Contohnya
konflik yang terjadi di Sampit.
d. Terdapat potensi konflik yang
terpendam, yang telah bermusuhan secara adat. Contohnya konflik antar suku di
pedalaman Papua.
3. Apakah
budaya Dayak dan budaya Madura berbeda
→ Jawabannya Ya.
Dayak atau Daya (ejaan
lama: Dajak atau Dyak) adalah nama yang oleh penduduk pesisir pulau Borneo.
Budaya masyarakat Dayak adalah Budaya Maritim atau bahari. Hampir semua nama
sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan
"perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama
kekeluargaannya.
Suku Madura merupakan etnis
dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya
sekitar 7 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau
sekitarnya. Karakter sosial budaya Madura dalam hali ini Harga diri, juga paling penting
dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi
bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih
tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan
tradisi carok pada masyarakat Madura.
4. Apakah
konflik itu membahayakan
→ Jawabannya Ya.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di
masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya,
integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Terjadinya gangguan
psikologis, gangguan fisik, gangguan tingkah laku, timbulnya stress karena
menghadapi lingkungan konflik. Tentunya hal ini menyebabkan konflikbegitu
membahayakan bagi masyarakat.
Data
yang tidak berhubungan dengan masalah
1. Apakah
setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang sama?
→ Jawabannya Tidak.
Indonesia memiliki
bannyak kelompok suku bangsa yang bervariasi. Tidak
karena Indonesia memiliki banyak kelompok suku bangsa yang bervariasi dan
budaya tiap-tiap suku dipengaruhi oleh kondisi geografis dan tingkat peradaban
kelompok-kelompok suku bangsa Indonesia yang juga bervariasi. selain itu,
terjadi pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis
kebudayaan yang ada di Indonesia. sedangkan dari faktor agama, berkembang dan
meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan
kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu.
2. Apakah
semua konflik yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh keragaman kebudayaan?
→ Jawabannya Tidak.
Tidak semua konflik berasal dari kebudayaan. Ada
beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya konflik, antara lain:
a.
Perbedaan tujuan dan kepentingan
Apabila dalam satu tim
terdapat perbedaan tujuan dan kepentingan diantara anggota tim maka konflik
akan mudah terjadi dalam tim tersebut.
b.
Perbedaan pemahaman.
Hal ini terjadi apabila
penjelasan yang diterima atau fakta yang dikumpulkan kurang lengkap atau kurang
akurat, bisa juga karena pemahaman yang setengah-setengah dan tidak tuntas.
c.
Perbedaan individu atau kepribadian.
Setiap individu adalah
individu yang unik. Setiap orang memiliki pendirian dan peraaan yang
berbeda-beda satu dengan yang lain. Perbedaan ini apabila tidak disikapi dengan
bijaksana akan memicu terjadinya konflik.
d.
Perbedaan cara pandang
Setiap orang memiliki
pandangan hidup yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut seringkali memicu
timbulnya persaingan dan pertentangan sosial.
e.
Perbedaan latar belakang budaya
Masing-masing kelompok
kebudayaan memiliki nilai dan norma yang berbeda-beda ukurannya sesuai
kebutuhan masyarakat setempat. Perbedaan inilah yang dapat mendatangkan
konflik, karena criteria tentang baik buruk, sopan tidak sopan, pantas tidak
pantas atau berguna atau tidak bergunanya sesuatu, baik itu fisik atau
nonfisik, berbeda-beda menurut pola pemikiran masing-masing yang didasarkan
pada latar belakang kebudayaan masing-masing individu atau kelompok.
f.
Perubahan-perubahan nilai yang cepat
Perubahan adalah
sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung
cepat atau bahkan mendadak akan menyebabkan konflik sosial. Misalnya
industrialisasi yang mendadak di pedesaan akan memunculkan konflik sosial sebab
nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian
secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri.
3. Apakah
rumah adat Jawa Tengah adalah rumah Gadang itu sama?
→ Jawabannya Tidak.
Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang
merupakan rumah tradisional dan
banyak di jumpai di provinsi Sumatera
Barat, Indonesia.
Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan
nama Rumah Baanjung.
Sementara Joglo adalah rumah adat masyarakat
Jawa.
4. Apakah
konflik itu seperti di film “Brama Kumbara”
→ Jawabannya Tidak.
Konflik
yang ada di film Brama Kumbara adalah konflik yang terjadi antara kerajaan –
kerajaan yang memiliki kekuasaan tersendiri. Sedangkan konflik yang terjadi
antarsuku di Indonesia adalah konflik yang didasarkan pada perbedaan suku.
MEMBUAT HIPOTESA
Berdasarkan
analisa di atas dapatlah dibuat hipotesa:
“keragaman
budaya di Indonesia sering menimbulkan konflik”
MENGUJI HIPOTESIS
Siswa
akan menguji kebenaran hipotesis. Kalau tidak benar akan memperbaiki
hipotesanya. Atas dasar jawaban pertanyaan dari guru, buku – buku sumber yang
dibaca dan hasil diskusii siswa maka dapat dikatakan bahwa hipotesa itu benar,
karena:
1. Indonesia
memiliki banyak kebudayaan.
2. Indonesia
banyak terjadi konflik
3. budaya
Dayak dan budaya Madura berbeda
4. konflik
itu membahayakan
MEMBUAT KESIMPULAN
Baik
secara individu maupun kelompok siswa akan membuat kesimpulan.
Atas
dasar pengujian hipotesa, maka permasalahan: “Mengapa keragaman budaya di
Indonesia sering menimbulkan konflik?”
Kesimpulan
keragaman budaya di Indonesia sering menimbulkan konflik, karena:
1. Indonesia
memiliki banyak kebudayaan.
2. Indonesia
banyak terjadi konflik
3. budaya
Dayak dan budaya Madura berbeda
4. konflik
itu membahayakan
Setelah
para siswa menyelesaikan tugasnya, salah seoranng siswa akan melaporkan hasil
kerjaannya kepada guru dalam diskusi kelas. Kebenaran atau kesalahan hasil
pemecahan masalah ini, guru akan memberikan jawaban sudah bagus. Sedangkan yang
masih salah, guru akan memberi pengarahan.
Keputusan
guru inilah akan menambah keyakinan para siswa bahwa mereka mampu memecahkan
masalah yang dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar