Sungguh aqu tak bernyali
Tuk menyatakan cintaqu padamu
Meski letih segala kata di buru Keburaman makna
Sekuncup kebisingan ini
Qu persembahkan untukmu
Lewat puisi yangg dirangkaikan sunyi
Tiap hurufnya adalah reruntuhan rasa getirku
sebab
Waktu menghalau kegaduhan badai
dalam hidupku
Sebongkah keberanian yang terpancung
Saat mengeja bias matamu
Melumat rintihan hati
Dalam pekat kegalauan
Maka
Puisi yg dilahirkan dari rahim sepi ini
Qu jadikan kemilau
Yangg bersarang di balik dadamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar