Jumat, 25 April 2014

Pembelajaran Ips SD Metode Inquiry



      Mata pelajaran       : IPS
Pokok Bahasan     : Keanekaragaman masyarakat Indonesia
Kelas/Semester      : V / II
    
    PENGENALAN MASALAH
Permasalahan        : Mengapa keragaman budaya di Indonesia sering
  menimbulkan konflik?

   MENGUMPULKAN DATA
Untuk memperkenalkan data, semua siswa diharuskan bertanya pada guru. Guru akan menjawab “Ya”, jika pertanyaan itu berhubungan dengan masalah  dan “Tidak”  jika pertanyaan itu tidak berhubungan dengan  permasalahan. Kalimat tanya menggunakan “Apakah” atau “Adakah”.

1.      Pertanyaan Siswa : Apakah Indonesia memiliki banyak kebudayaan?
Jawaban Siswa            : Ya
2.      Pertanyaan Siswa        : Apakah di Indonesia banyak terjadi konflik?
Jawaban Siswa            : Ya
3.      Pertanyaan Siswa        :  Apakah budaya Dayak dan budaya Madura berbeda?
Jawaban Siswa            : Ya
4.      Pertanyaan Siswa        :   Apakah konflik itu berbahaya?
Jawaban Siswa            : Ya
5.      Pertanyaan Siswa        : Apakah setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang sama?
Jawaban Siswa            : Tidak
6.      Pertanyaan Siswa        : Apakah semua konflik yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh keragaman kebudayaan?
Jawaban Siswa            : Tidak
7.      Pertanyaan Siswa        : Apakah rumah adat Jawa Tengah adalah rumah Gadang?
Jawaban Siswa            : Tidak
8.      Pertanyaan Siswa        : Apakah konflik itu seperti yang ada di film “Naruto”?
Jawaban Siswa            : Tidak
Jika para siswa mendapat kesulitan dalam mengajukan pertanyaan maka guru harus membantunya dengan memberikan “Matric Inquiry”
Kebudayaan
Konflik
Dayak dan Madura
Membahayakan
Daerah
Keragaman
Rumah Gadang
Naruto


         MENGANALISIS DATA
Dalam langkah ini siswa bias bekerja secara individu ataupun berkelompok. Siswa akan mentabulasi mana data yang berhunbungan dengan masalah dan mana yang tidak berhubungan dengan masalah, contohnya :
Data yang berhubungan dengan masalah
1.      Apakah Indonesia memiliki banyak kebudayaan.
→ Jawabannya Ya.
Indonesia memiliki banyak kelompok suku bangsa yang bervariasi, dan budaya tiap-tiap suku dipengaruhi oleh kondisi geografis dan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa Indonesia yang juga bervariasi. selain itu, terjadi pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. sedangkan dari faktor agama, berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu.

2.      Apakah di Indonesia banyak terjadi konflik
→ Jawabannya Ya.
Dalam masyarakat Indonesia yang multikultur rawan terhadap terjadinya suatu konflik sosial, karena secara garis besar struktur sosial masyarakat Indonesia terbagi kedalam suku bangsa, agama, maupun golongan yang beragam.
Menurut J.Ranjabar hal – hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya konflik pada masyarakat Indoenesia adalah sebagai berikut :
a.       Terjadi dominasi suatu kelompok lain, contohnya konflik Aceh dan Papua.
b.      Terdapat persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup antara kelompok yang berlainan suku bangsa. Contohnya konflik yang terjadi di Sambas.
c.       Terjadi pemaksaan unsur-unsur kebudayaan dari warga sebuah suku terhadap warga suku bangsa lain. Contohnya konflik yang terjadi di Sampit.
d.      Terdapat potensi konflik yang terpendam, yang telah bermusuhan secara adat. Contohnya konflik antar suku di pedalaman Papua.

3.      Apakah budaya Dayak dan budaya Madura berbeda
→ Jawabannya Ya.
Dayak atau Daya (ejaan lama: Dajak atau Dyak) adalah nama yang oleh penduduk pesisir pulau Borneo. Budaya masyarakat Dayak adalah Budaya Maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan "perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.
Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 7 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya. Karakter sosial budaya Madura dalam hali ini Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.

4.      Apakah konflik itu membahayakan
→ Jawabannya Ya.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Terjadinya gangguan psikologis, gangguan fisik, gangguan tingkah laku, timbulnya stress karena menghadapi lingkungan konflik. Tentunya hal ini menyebabkan konflikbegitu membahayakan bagi masyarakat.

Data yang tidak berhubungan dengan masalah
1.      Apakah setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang sama?
→ Jawabannya Tidak.
Indonesia memiliki bannyak kelompok suku bangsa yang bervariasi. Tidak karena Indonesia memiliki banyak kelompok suku bangsa yang bervariasi dan budaya tiap-tiap suku dipengaruhi oleh kondisi geografis dan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa Indonesia yang juga bervariasi. selain itu, terjadi pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. sedangkan dari faktor agama, berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu.

2.      Apakah semua konflik yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh keragaman kebudayaan?
→ Jawabannya Tidak.
Tidak  semua konflik berasal dari kebudayaan. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya konflik, antara lain:
a.       Perbedaan tujuan dan kepentingan
Apabila dalam satu tim terdapat perbedaan tujuan dan kepentingan diantara anggota tim maka konflik akan mudah terjadi dalam tim tersebut.
b.       Perbedaan pemahaman.
Hal ini terjadi apabila penjelasan yang diterima atau fakta yang dikumpulkan kurang lengkap atau kurang akurat, bisa juga karena pemahaman yang setengah-setengah dan tidak tuntas.
c.       Perbedaan individu atau kepribadian.
Setiap individu adalah individu yang unik. Setiap orang memiliki pendirian dan peraaan yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Perbedaan ini apabila tidak disikapi dengan bijaksana akan memicu terjadinya konflik.
d.       Perbedaan cara pandang
Setiap orang memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut seringkali memicu timbulnya persaingan dan pertentangan sosial.
e.        Perbedaan latar belakang budaya
Masing-masing kelompok kebudayaan memiliki nilai dan norma yang berbeda-beda ukurannya sesuai kebutuhan masyarakat setempat. Perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik, karena criteria tentang baik buruk, sopan tidak sopan, pantas tidak pantas atau berguna atau tidak bergunanya sesuatu, baik itu fisik atau nonfisik, berbeda-beda menurut pola pemikiran masing-masing yang didasarkan pada latar belakang kebudayaan masing-masing individu atau kelompok.
f.       Perubahan-perubahan nilai yang cepat
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak akan menyebabkan konflik sosial. Misalnya industrialisasi yang mendadak di pedesaan akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri.

3.      Apakah rumah adat Jawa Tengah adalah rumah Gadang itu sama?
→ Jawabannya Tidak.
Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjung.
Sementara Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa.

4.      Apakah konflik itu seperti di film “Brama Kumbara”
→ Jawabannya Tidak.
            Konflik yang ada di film Brama Kumbara adalah konflik yang terjadi antara kerajaan – kerajaan yang memiliki kekuasaan tersendiri. Sedangkan konflik yang terjadi antarsuku di Indonesia adalah konflik yang didasarkan pada perbedaan suku.

        MEMBUAT HIPOTESA
Berdasarkan analisa di atas dapatlah dibuat hipotesa:
“keragaman budaya di Indonesia sering menimbulkan konflik”

       MENGUJI HIPOTESIS
Siswa akan menguji kebenaran hipotesis. Kalau tidak benar akan memperbaiki hipotesanya. Atas dasar jawaban pertanyaan dari guru, buku – buku sumber yang dibaca dan hasil diskusii siswa maka dapat dikatakan bahwa hipotesa itu benar, karena:
1.      Indonesia memiliki banyak kebudayaan.
2.      Indonesia banyak terjadi konflik
3.      budaya Dayak dan budaya Madura berbeda
4.      konflik itu membahayakan

       MEMBUAT KESIMPULAN
Baik secara individu maupun kelompok siswa akan membuat kesimpulan.
Atas dasar pengujian hipotesa, maka permasalahan: “Mengapa keragaman budaya di Indonesia sering menimbulkan konflik?”
Kesimpulan keragaman budaya di Indonesia sering menimbulkan konflik, karena:
1.      Indonesia memiliki banyak kebudayaan.
2.      Indonesia banyak terjadi konflik
3.      budaya Dayak dan budaya Madura berbeda
4.      konflik itu membahayakan
Setelah para siswa menyelesaikan tugasnya, salah seoranng siswa akan melaporkan hasil kerjaannya kepada guru dalam diskusi kelas. Kebenaran atau kesalahan hasil pemecahan masalah ini, guru akan memberikan jawaban sudah bagus. Sedangkan yang masih salah, guru akan memberi pengarahan.
Keputusan guru inilah akan menambah keyakinan para siswa bahwa mereka mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar