Pidato Bahasa Cermin Bangsa

Naskah lomba pidato persiapan POPDA Seni 2016 tingkat Kecamatan

SD Negeri Gandrungmangu 05

Oleh: Tri Utami

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat segenap dewan juri, yang saya hormati bapak dan ibu guru, serta rekan-rekanku yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang tak henti-hentinya memberikan hidayah dan kenikmatan sehingga kita dapat berkumpul pada kesempatan kali ini dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apapun.

Sholawat serta salam tak lupa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini.

Hadirin yang berbahagia, pada kesempatan kali ini izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato yang berjudul “Bahasaku Cermin Bangsaku”. Rekan-rekan siapa yang tau makna bahasa? Bahasa merupakan alat komunikasi masyarakat yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa sebagai identitasnya, termasuk suku bangsa dan suatu negara. Suku Jawa memiliki Bahasa Jawa, Suku Sunda memiliki Bahasa Sunda, Negara Inggris memiliki Bahasa Inggris dan tentunya Negara Indonesia memiliki Bahasa Indonesia.

Lukis Aku

Lukis aku di langit-langit hatimu,
Bukan dengan sebilah kuas kecil,
Tapi dengan ujung lentik jarimu.
Bukan dengan tinta aneka warna,
Tapi dengan tinta emas dari cintamu.

Lukis aku di langit-langit hatimu
Agar ketika kau pejamkan mata
Senyumku masih bisa kau lihat
Agar ketika dingin menjeratmu
Aku bisa hangatkan jiwa sepimu

Lukis aku di langit-langit hatimu
agar pertama yang kau pandangi
saat bangun dari pulas tidurmu
hanya salam dan sapa indahku
yang membarakan awal harimu

MY STAR

Pernah tidak berfikir apa itu bintang ???
Dulu saat aku masih kanak-kanak kupikir bintang itu adalah manusia. Setiap bintang yang ada di langit ku anggap manusia lain yang berada di tempat tinggalnya. Seperti layaknya aku bisa melihat bintang di langit, bintang itu juga bisa melihatku dari sana. Hahaha tentu saja ini konyol. Terlebih saat ku ingin pergi ke rumah bintang, harus lewat jalan yang mana dan naik apa agar cepat sampai ?
Dalam hatiku ingin sekali membawa bintang itu ke rumah, tapi ternyata bintang yang di langit itu bukan manusia dan tidak bisa berteman dengan ku. OOhh sedihnya.

PDKT

PDKT apa an ? Pendekatan ??

Hahaha itu mah kalo lagi yang lagi PDKT pendekatan, nah kalo PDKT nya "Pengen Deket Keduluan

Temen" gimana yah rasanya ???

Sedihh sih iya, sebel juga, terus apa lagi coba ??

Banyak deh pokoknya nano-nano kayak permen tuh pahit asem asin .. hmmmm

Jadi kamu pernah tuh lagi pengin deket sama someone tapi malah keduluan temen kamu??


 Yaelah lanjutin aja keles, toh janur kuning kan belum melengkung tuh depan rumahnya. Belum tentu juga

incaran kamu itu juga suka sama teman kamu. Hahaha jadi gak usah nyerah dulu deh sebelum nyoba. Ntar

nyesel lhooo kalo sampe si dia malah jadi sama temen kamu :P

Yaa katany cinta penuh perjuangan, tunjukin donk semangat 45 kamu buat deketin dia. Tunjukin donk

pengorbanan kamu buat raih hatinya ..

Oke semangat gaes ..

Rumah Hati

Rumah adalah tempat di mana engkau bersama dengan orang yang kau cintai

Rumah adalah tempat di mana engkau selalu merindukannya

Rumah adalah tempat di mana engkau akan kembali pulang

ANCA :*

God thanks to send him for my life ..

Now.. i feel happiness everytime ..

I hope he will be my real prince in my life ..

I hope he will be the last love for me ..

I love you so much Anca :*

Tami ^^ 










 

Jodoh itu Sungai Nil dan Mesir

  Fahri : "Sebelum aku kesini, sebenarnya ada 2 hal yang bikin aku kagum sama Mesir. Yaitu Al Azhar dan Sungai Nil, karena tanpa sungai Nil, tidak ada Mesir dan tidak ada AL Azhar.”

Maria: "Aku juga suka sungai Nil, kalau tidak ada sungai Nil, pasti tidak ada Mesir, tidak ada peradaban, yang ada hanya gurun pasir. Kamu percaya pada jodoh, Fahri?"
 
Fahri: "Ya, setiap orang memiliki…." 
 
Maria: "... jodohnya masing-masing. Itu yang sering kamu bilang". "Aku rasa sungai Nil dan Mesir itu jodoh, senang ya kalau kita bisa bertemu dengan jodoh yang diberikan Tuhan dari langit"
 
Fahri: "Bukan dari langit, Maria, tapi dari hati, dekat sekali"