Minggu, 05 Januari 2014

RPP B INDO


RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah                       : SD N Pancasila Sakti Cilacap
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Tema                           : Menghargai Jasa Pahlawan
Kelas/Semester            : IV/2
Waktu                                     : 2x35 Menit
A. Kompetensi Inti   
Menghargai Jasa Pahlawan
B. Kompetemsi Dasar
     1. PPKN
     2. Bahasa Indonesia
o   Membaca cerita rakyat dan menjelaskan isinya (tokoh,  tempat, amanat)
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya
C. Indikator
              
     1. PPKN
     2. Bahasa Indonesia
o   Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam cerita rakyat.
o   Mengidentifikasi hal-hal penting dalam cerita rakyat
o   Menceritakan kembali isi cerita  rakyat (tokoh, tempat, amanat) dengan kalimat yang runtut

3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya
D. Tujuan Pembelajaran
1. PPKN
     2. Bahasa Indonesia:
o   Setelah membaca cerita rakyat yang berjudul Cindelaras, siswa dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.
o   Setelah membaca cerita rakyat yang berjudul Cindelaras siswa dapat mengidentifikasi hal-hal penting dalam cerita tersebut.
o   Setelah membaca cerita rakyat yang berjudul Cindelaras, siswa dapat menceritakan kembali secara singkat dengan kalimat yang runtut.
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya
E.  Metode Pembelajaran    
1. PPKN
     2. Bahasa Indonesia : Ceramah, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi                                                              kelompok.      
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya  
F. Alokasi Waktu
1. PPKN
      2. Bahasa Indonesia :2x35 menit.
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Seni Budaya dan Prakarya
G. Langkah-l angkah pembelajaran  
1. PPKN
      2. Seni Budaya dan Prakarya
3. Matematika
4. Penjas Orkes
5. Bahasa Indonesia:
  1. Kegiatan awal (10 menit)
a.    Guru mengkondisikan siswa
b.   Guru dan siswa berdoa bersama
c.    Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
d.   Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Siapakah yang sudah pernah membaca atau mendengar cerita rakyat?”. Kemudian guru menyampaikan bahwa hari ini akan belajar materi cerita rakyat.
e.    Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi pembelajaran yang akan dibahas.
2. Kegiatan Inti (50)
o  Guru bertanya kepada siswa secara klasikal:
1. Apa yang dimaksud dengan cerita rakyat?
2. Pernahkah kalian membaca cerita rakyat yang berjudul Cindelaras?
o  Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 anak.
o  Setiap kelompok diberi lembar cerita yang berjudul Cindelaras oleh guru.
o  Setiap siswa membaca cerita tersebut secara bergantian dengan teman kelompoknya.
o  Siswa mencatat tokoh dan hal-hal penting dalam cerita yang berjudul Cindelaras.
o  Guru memberi kesempatan satu per satu siswa untuk menceritakan kembali cerita Cindelaras dengan gaya bahasanya sendiri.
o  Guru memberikan soal evaluasi pada seluruh siswa yang dikerjakan        secara individual dengan tujuan mengetahui sejauh mana penguasaan materi siswa.
o  Siswa disuruh mengumpulkan soal evaluasi sesuai waktu yang    ditentukan.
3.  Kegiatan Akhir ( 10 menit )
o  Guru memberikan penguatan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
o  Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dibimbing guru.
o  Guru memberikan motivasi terhadap siswa untuk terus belajar agar menjadi pandai dan ilmunya bertambah.
o  Salam
H. Media dan Sumber Belajar
Media
·         Print out cerita rakyat berjudul NN
Sumber Belajar
·         Silabus tematik kelas 4
·         Buku Bahasa Indonesia Kelas IV


I.  Penilaian               
            Penilaian Bahasa Indonesia
a.       Jenis penilaian                         : pengamatan, tes tertulis, performansi
b.      Bentuk Instrumen                   : uraian singkat dan essay
c.       Teknik penilaian                      : Individu (pengamatan, performansi, tes                                                          tertulis)
                                                  Kelompok (pengamatan, LKS)
d. Kriteria Penilaian
a.       Produk (hasil diskusi)
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

b.      Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.



3.
Kelancaran bercerita


Ketepatan cerita



Sikap
* Sangat lancar
* kurang lancar
* tidak lancar

* Cerita runtut
* Terbolak-balik
* Tidak ingat

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

4
2
1


c.       Lembar penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Kelancaran bercerita
Ketepatan cerita
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.








CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) x 100





Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                    Guru Kelas



       NIP.                                                                     NIP.


















Lampiran l: Materi pembelajaran
Cindelaras dan Ayam Sakti
            Kerajaan Jenggala dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raden Putra. Ia didampingi oleh seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang memiliki sifat iri dan dengki. Raja Putra dan kedua istrinya tadi hidup di dalam istana yang sangat megah dan damai. Hingga suatu hari selir raja merencanakan sesuatu yang buruk pada permaisuri raja. Hal tersebut dilakukan karena selir Raden Putra ingin menjadi permaisuri.
            Selir baginda lalu berkomplot dengan seorang tabib istana untuk melaksanakan rencana tersebut. Selir baginda berpura-pura sakit parah. Tabib istana lalu segera dipanggil sang Raja. Setelah memeriksa selir tersebut, sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patih untuk membuang permaisuri ke hutan dan membunuhnya. Sang Patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke tengah hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuh sang permaisuri. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja merasa puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri. Setelah beberapa bulan berada di hutan, sang permaisuri melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan.          Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur ayam. Cindelaras kemudian mengambil telur itu dan bermaksud menetaskannya. Setelah 3 minggu, telur itu menetas menjadi seekor anak ayam yang sangat lucu. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Kian hari anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang gagah dan kuat. Tetapi ada satu yang aneh dari ayam tersebut. Bunyi kokok ayam itu berbeda dengan ayam lainnya. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…”, kokok ayam itu Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya itu dan segera memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan ibundanya,             Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,” tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan. Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat hingga sampai ke Istana. Raden Putra akhirnya pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras ke istana. “Hamba menghadap paduka,” kata Cindelaras dengan santun. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata,” pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras. Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang.   Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah itu?” Tanya baginda keheranan. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda.” Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata Baginda Raden Putra. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya dengan adil dan bijaksana.












Lampiran 2: Instrumen Tes Tertulis
Isian Singkat!
1. Siapa nama tokoh utama dalam cerita Cindelaras dan Ayam Sakti?
2. Apa nama kerajaan yang dipimpin oleh Raden Putra?
3. Dimanakah Cindelaras dan ibunya tinggal?
4. Siapakah tokoh antagonis dalam cerita tersebut?
5. Apa hewan peliharaan Cindelaras yang selalu setia?
Essay
1. Sebutkah tokoh-tokoh dalam cerita tersebut beserta karakternya!
2. Mengapa baginda raja ingin membuang istrinya ke hutan dan membunuhnya?
3. Sebutkan 5 hal-hal penting dalam cerita Cindelaras dan Ayam Sakti!
4. Sebutkan 3 nilai kepahlawanan yang ada dalam cerita Cindelaras!
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran:
Jenis Soal
Nomor soal
Kunci Jawaban
Penskoran
Uraian singkat


1
2
3
4
5
Cindelaras
Kerajaan Jenggala
Di hutan belantara
Selir baginda raja
Ayam jago
1
1
1
1
1


Skor maksimum
5
Essay
1











2


3























4
Baginda Raja: mudah dihasut, mudah percaya, mudah mengambil keputusan,                             menyadari kesalahan dan mau menerima kekalahan.
   Cindelaras: Pemberani, sabar, mau memaafkah kesalahan orang lain,                                       penyayang.
  Permaisuri: sabar, tidak pendedam, mau memaafkan kesalahan orang lain,
  Selir raja: egois, serakah, suka memfitnah orang lain.
Patih: baik hati dan memiliki rasa belas kasihan.
Baginda raja ingin membuang permaisuri ke hutan karena selir raja mengatakan      bahwa permaisuri yang telah menaruh racun dalam minumannya.
        Selir mengatakan pada raja bahwa permaisuri telah mencampurkan racun       dalam minumannya.
        Baginda membuang permaisuri yang sedang hamil ke hutan.
        Cindelaras bersama ayam jagonya perginya ke istana dan mengikuti lomba sabung ayam.
        Cindelaras memenangkan sabung ayam dan bertemu raja yang merupakan ayahnya.
        Raja, permaisuri, dan cindelaras bersatu kembali dan hidup bahagia.

-          Tidak mudah menyerah dan berputus asa
-          Berjiwa ksatria
-          Selalu memperjuangkan kebenaran

10











5


10











5




Skor maksimum
30

NA =  x 100
NA= Nilai akhir
NP = Skor perolehan
NM = Skor maksimum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar